I. KONSEP STRES-ADAPTASI
1.
Stres dan
stressor
a.
Pengertian
stress dan stressor
·
Selye (1976)
Stress aadalah segala situasi dimana
tuntutan non spesifik mengaruskan seorang individu untuk berespon atau
melakukan tindakan
·
Rahe (1975)
Stress dianggap sebagai factor
predisposisi atau pencetus yang meningkatkan kepekaan individu terhadap
penyakit.
·
Lazarus dan
Folkman (1994)
Stress psikologis sebagai hubungan
khusus antara seseorang dengan lingkungannya yang dihargai oleh orang lain
tersebut sebagai pajak terhadap sumber dayanya dan membahayakan kemapanannya.
·
Stressor
Stressor adalah stimuli yang
mengawali atau mencetuskan perubahan.
b.
Macam-macam
stressor
·
Stressor
internal
Berasal dari dalam diri seseorang (missal: demam,
kondisi seperti kehamilan atau menopause, atau suatu keadaan emosi seperti rasa
bersalah)
·
Stressor
eksternal
Berasal dari luar diri seseorang (missal : perubahan
bermakna dalam suhu lingkungan, perubahan dalam peran keluarga atau social,
tekanan dari pasangan)
c.
Model-model
Stres
·
Psikosomatik
stress
·
Adaptasi
model
·
Lingkungan
social model
·
Proses model
2.
Adaptasi
a.
Pengertian
adaptasi
Adaptasi adalah proses dimana dimensi fisiologis dan
psikososial berubah dalam berespon terhadap stres. Karean banyak stressor tidak
dapat dihindari , promosi kesehatan sering difokuskan pada adaptasi individu,
keluarga atau komunitas terhadap stres.
b.
Dimensi
adaptasi
Stress dapat mempengaruhi dimensi fisik, perkembangan,
emosional, intelektual, social, dan spiritual. Sumber adaptif terdapat dalam
setiap dimensi ini. Oleh karenanya, ketika mengkaji adaptasi klien terhadap
stress, bidan harus mempertimbangkan individu secara menyeluruh.
·
Adaptasi
fisiologis
Indicator stress fisiologis:
1. Kenaikan tekanan darah
2. Peningkatan ketegangan di leher,
bahu, punggung
3. Peningkatan denyut nadi dan
frekuensi pernafasan
4. Telapak tangan berkeringat
5. Tangan dan kaki dingin
6. Postur tubuh yang tidak tegap
·
Adaptasi
psikologis
Indicator emosional/psikososial dan perilaku stres:
1. Ansietas
2. Depresi
3. Kepenatan
4. Peningkatan penggunaan bahan kimia
5. Perubahan dalam kebiasaan makanan,
tidur dan pola aktivitas.
·
Adaptasi
perkembangan
1. Bayi atau anak kecil umumnya
menghadapi stressor di rumah
2. Anak-anak usia sekolah biasanya
mengembangkan rasa kecukupan
3. Remaja biasanya mengembangkan rasa
identitas yang kuat tetapi pada waktu yang bersamaan perlu diterima oleh teman
sebayanya.
4. Dewasa muda berada dalam transisi
dari pengalaman masa remaja ke tanggung jawab orang dewasa
5. Usia setengah baya biasanya terlibat
dalam pembangun keluarga, menciptakan karier yang stabil dan kemungkinan
merawat orang tua mereka.
6. Usia lansia biasanya menghadapi
adaptasi terhadap perubahan dalam keluarga dan kemungkinan terhadap kematian
dari pasangan atau teman hidup.
·
Adaptasi
social budaya
1. Stressor pada keluarga dapat
menimbulkan efek disfungsi yang mempengaruhi klien atau keluarga secara
keseluruhan (Reis & Heppner, 1993)
2. Bidan harus waspada tentang
perbedaan cultural dalam respon stress atau mekanisme koping.
·
Adaptasi
Spiritual
1. Orang menggunakan sumber spiritual
untuk mengadaptasi stress dalam banyak cara, tetapi stress dapat juga
bermanifestasi dalam dimensi spiritual.
2. Stressor seperti penyakit akut atau kematian
dari orang yang disayangi dapat mengganggu makna hidup seseorang dan dapat
menyebabkan depresi.
referensi :
http://unriyokebidananintandwiasih.blogspot.com/2015/06/keterampilan-dasar-kebidanan_35.html